Kamis, 24 Juni 2010

Korban Pesawat Latih Ditangani RSUP Sanglah

Denpasar (ANTARA News) - Korban pesawat latih jenis "Woong Bee" yang meledak dan terbakar di kawasan Bandara Ngurah Rai Bali, Kamis siang, saat membawa Pangdam IX/Udayana, hingga petang masih ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah, Denpasar.

Korban yang adalah pilot pesawat latih buatan Korea tersebut, menurut keterangan di IGD Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah adalah Komandan Skuadron Pendidikan Udara TNI-AU 102 Yogyakarta Letkol (Penerbang) Ramot P Sinaga.

Wartawan ANTARA yang terbaring di IGD RSUP Sanglah akibat kecelakaan lalu lintas, sempat bersama-sama berada di ruangan IGD RSUP Sanglah dengan korban pesawat latih yang hancur dan terbakar tersebut.

Menurut sejumlah petugas, pilot korban pesawat latih itu meski bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto berhasil menyelamatkan diri, namun menderita pada bagian kepala akibat terkena benturan.

Belum diperoleh keterangan lebih lanjut kondisi korban, apakah mengalami benturan serius atau juga mengalami gangguan lain.

Pangdam Mayjen Rachmat yang dikabarkan hendak ke IGD RSUP Sanglah, setelah ditunggu cukup lama tidak juga datang.

Sementara wartawan dan fotografer yang berada di IGD RSUP Sanglah, oleh sejumlah aparat TNI AU dilarang meliput, apalagi memotret sejak saat kedatangan korban tersebut.

Baik pilot maupun Pangdam Udayana, berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar dan parasutnya mengembang. Menurut keterangan, hal itu terjadi pada ketinggian sekitar 1.000 kaki.

Salah satu dari empat pesawat jenis "Woong Bee" yang mengadakan uji coba menjelajahi langit Bali, yang hanya ditumpangi Pangdam Udayana bersama pilot, mengalami musibah dan terbakar di udara kawasan Bandara Ngurah Rai, Kamis siang.

Dari Bandara Ngurah Rai, sebelumnya diperoleh keterangan bahwa pilot "Woong Bee" naas tersebut adalah Mayor Penerbang Andi Wijanarko.

Musibah itu terjadi dipicu oleh gangguan teknis pada mesin pesawat. Sementara tiga pesawat lain yang juga diuji coba, berhasil terbang dan mendarat dengan mulus.

Kejadian itu berawal dari tiga pesawat yang terbang sejajar di atas Bandara Ngurah Rai, namun salah satu di antaranya tiba-tiba tampak keluar barisan dan tak lama kemudian meledak.

Beberapa saat sebelum pesawat meledak, kata saksi, terlibat dua orang yang tiba-tiba melompat dari dalam pesawat dengan parasut terjun yang menyusul mengembang.

Kedua penumpang yang melompat itu adalah jenderal TNI berbintang dua dan pilot pesawat yang naas, kata saksi.

Sedangkan "bangkai" pesawat yang meledak terlihat jatuh dalam beberapa bagian ke kawasan landasan pacu Bandara Ngurah Rai.

Dalam uji terbang yang merupakan hari keempat, semula direncanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna juga ikut ambil bagian.

Namun karena berhalangan, kedua "penggede" di Pulau Dewata tersebut urung mengudara pada uji coba sejak pagi hingga sore hari itu.

Keempat pesawat jenis "Woong Bee" buatan Korea itu mengadakan latihan di Pulau Dewata, sebagai bagian dari tiga kota yang dijadikan tujuan seri penerbangan latih navigasi bagi calon instruktur penerbang TNI Angkatan Udara.

Operasi ini ditujukan bagi perwira penerbang siswa Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU Angkatan ke-63.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar