tag:blogger.com,1999:blog-2274223805964148072024-03-14T22:08:54.578+08:00Indonesian Air Forceall information and stories database about Indonesian Air ForceBintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.comBlogger151125tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-37222328097068127362010-07-13T20:39:00.004+08:002010-08-29T11:34:43.571+08:00Hercules TNI-AU Jalani Pemeliharaan Berat di AS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquEvrrWASPz_Zp4rPatZa2XoXz7gNSFyCI5_jxVQtX4B3Lc1zzHQkjsIKOvEP9S_Gu95OsONzVuiPACd-rIOiHNCXLcKgMzxoCY1ammrnThE0c07B5QmAhSHo8dkYDfPAQ9g8JdECqMo/s1600/AU+tniAUpilothercules.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 151px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquEvrrWASPz_Zp4rPatZa2XoXz7gNSFyCI5_jxVQtX4B3Lc1zzHQkjsIKOvEP9S_Gu95OsONzVuiPACd-rIOiHNCXLcKgMzxoCY1ammrnThE0c07B5QmAhSHo8dkYDfPAQ9g8JdECqMo/s320/AU+tniAUpilothercules.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493698460946800130" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Jakarta (ANTARA News)</span> - Satu unit pesawat angkut berat C-130 Hercules Tentara Nasional IndonesiaAngkatan Udara (TNI-AU) menjalani pemeliharaan berat dalam <em>Programmed Depot Maintanance</em> (PDM) di hangar perusahaan <span style="font-weight: bold;">ARINC</span> di Oklahoma, Amerika Serikat (AS).<a name='more'></a><!--More--><!-More-><!-More-><br /><br />Satu pesawat yang menjalani pemeliharaan berat di ARINC untuk kali pertama itu, bernomor register A-1323 dan dilepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Soekirno, ke Oklahoma dalam sebuah upacara militer di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.<br /><br />"Program pemeliharaan PDM tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angakatan udara RI dan AS," kata Soekirno.<br /><br />Ia mengemukakan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.<br /><br />"Pengerjaan pemeliharan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan sepuluh orang teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok," kata Soekirno.<br /><br />Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap. "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.<br /><br />Teknisi TNI Angkatan Udara sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk melakukan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules seperti Depo Pemeliharaan 30 di Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang.<br /><br />Hanya saja, pihak AS ingin melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara menyeluruh dan teliti. (T.R018/P003)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-35326395478711760672010-07-13T20:03:00.002+08:002010-07-14T17:04:28.178+08:00RI-AS Berupaya Tekan Kecelakaan Pesawat Militer<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWJudGtiErSn8Bzesf88r4uRAZkon7FN35W-Rt0rFE-eMJ-z4gQqVwoPhfr4uU2AMSoKLRPFqLj3FuEqPgqCPYvca67HGmb5aUSyK1xGXHuJ2Ml7Ns1fUEOQFOxBGBqrp4ifANZgPIN8U/s1600/AU+usafC117GlobalMaster1.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 151px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWJudGtiErSn8Bzesf88r4uRAZkon7FN35W-Rt0rFE-eMJ-z4gQqVwoPhfr4uU2AMSoKLRPFqLj3FuEqPgqCPYvca67HGmb5aUSyK1xGXHuJ2Ml7Ns1fUEOQFOxBGBqrp4ifANZgPIN8U/s320/AU+usafC117GlobalMaster1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493680616339044226" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Jakarta (ANTARA News)</span> - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron R Hume mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terus berupaya untuk menekan risiko kecelakaan pesawat militer khususnya pesawat angkut berat <a href="http://selebzone.com/2010/07/13/ri-as-berupaya-tekan-kecelakaan-pesawat-militer.html"><span style="font-weight: bold;">C-130 Hercules</span></a>.<a name='more'></a><!--More--><!--More--><!--More--><br /><br />"Kedutaan Amerika dengan TNI AU telah mengadakan berbagai upaya untuk menemukan cara mengurangi risiko kecelakaan penerbangan, dan melaksanakan program berkelanjutan yang dirancang untuk memperbaiki keamanan udara sesegera mungkin," katanya, di Jakarta, Selasa.<br /><br />Berbicara pada pelepasan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara ke Oklahoma, Amerika Serikat, ia mengatakan, "Keberangkatan pesawat ini merupakan simbol bahwa hubungan militer antara Amerika dan Indonesia sangatlah erat dan kooperatif,".<br /><br />Pesawat buatan tahun 80-an tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang. Rencananya pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS.<br /><br />"Di sana, pesawat akan dipreteli, diinspeksi, dan diperiksa kerusakan-kerusakannya," ungkap Hume.<br /><br />Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Soekirno mengatakan, "Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS,".<br /><br />Soekirno menambahkan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.<br /><br />"Pengerjaan pemeliharaan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan 10 teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok9Rabu, red) ," kata Soekirno.<br /><br />Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap.<br /><br />"Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.(T.R018/R009)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-41304973423725406332010-07-09T22:55:00.000+08:002010-07-10T00:58:03.369+08:00Udara Kepulauan Riau Masih Dikontrol Singapura<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKNonOotylYNcYA3sJ6G8p9McS7WwTXTGlLEJJu4B04urFtfTLaTRnREXu2mL4BfGH4kGQrwKpFcKAncANeO8Vj7q6O-XSuVjU0THjKS29CDoBGHR5z75q5umlXpCZeuZBbL3vpb2Jncw/s1600/AU+herculesSukhoi31.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 153px; height: 84px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKNonOotylYNcYA3sJ6G8p9McS7WwTXTGlLEJJu4B04urFtfTLaTRnREXu2mL4BfGH4kGQrwKpFcKAncANeO8Vj7q6O-XSuVjU0THjKS29CDoBGHR5z75q5umlXpCZeuZBbL3vpb2Jncw/s320/AU+herculesSukhoi31.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5491951678648239138" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Tanjungpinang (ANTARA News)</span> - Lalu lintas udara Indonesia di Kepulauan Riau masih dalam kontrol Singapura karena perjanjian internasional pada masa lalu, kata Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto, di Tanjungpinang, Jumat (9/7).<a name='more'></a><!--More--><br /><br />"Memang benar masih ada wilayah udara Indonesia yang dikontrol Singapura. Itu akibat suatu perjanjian yang masih mengikat," katanya setelah pelantikan Komandan Pangkalan Utama TNI AU Tanjungpinang, Letnan Kolonel Pnb Andi M Amran.<br />.<br />Menurutnya, sebenarnya untuk kepentingan pertahanan udara dalam negeri, Indonesia mampu mengontrol seluruhnya tanpa harus oleh Singapura. "Kami akan terus membicarakan agar bisa diatur sendiri," ujar Eddy.<br /><br />Lalu lintas penerbangan dalam negeri di Kepri sampai saat ini masih bergantung pada petugas menara pengendali lalu lintas Singapura.<br /><br />Sementara itu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, menyebutkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia berdaulat penuh dan eksklusif atas wilayah udara Republik Indonesia.<br /><br />Pasal 6 UU No 1/2009 menyebutkan, dalam rangka penyelenggaraan kedaulatan negara atas wilayah udara NKRI, pemerintah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab pengaturan ruang udara untuk kepentingan penerbangan, perekonomian nasional, pertahanan dan keamanan negara, sosial budaya, serta lingkungan udara.<br /><br />"Kami berharap kita bisa mengatur wilayah udara kita sendiri untuk kepentingan pertahanan keamanan negara," harap Pangkoops TNI AU I. <a href="http://selebzone.com/"><span style="font-weight: bold;">(*)</span></a>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-69600868019644879612010-07-09T22:27:00.001+08:002010-07-10T00:34:12.282+08:00TNI AU Perlu Pangkalan di Batam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eTQ3hatdQEAPM2HywMZEFFIJ1hykiRu_lyS-iC9sT-ApeE4WMoyOvNsm8RObyOg_3M6zuS_OaG79T44N5smwFZ0lcveGeB4XVy5UG2l5logFHSrVkZrk243mCp7yu2ZFay36r8102F8/s1600/AU+herculesSukhoi31.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 151px; height: 83px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eTQ3hatdQEAPM2HywMZEFFIJ1hykiRu_lyS-iC9sT-ApeE4WMoyOvNsm8RObyOg_3M6zuS_OaG79T44N5smwFZ0lcveGeB4XVy5UG2l5logFHSrVkZrk243mCp7yu2ZFay36r8102F8/s320/AU+herculesSukhoi31.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5491945565883837586" border="0" /></a><b>Tanjungpinang </b>- Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto, mengatakan TNI AU sangat memerlukan ada Pangkalan Udara TNI AU di <a style="font-weight: bold;" href="http://selebzone.com/2010/07/09/tni-au-perlu-pangkalan-di-batam.html">Batam</a>, Kepulauan Riau.<a name='more'></a><!--More--><div style="text-align: left;"><p>"Sebetulnya saat ini sudah sangat dibutuhkan Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) di Batam untuk menunjang operasional," kata Eddy Suyanto setelah serah terima jabatan Komandan Lanud Tanjungpinang dari Letnan Kolonel (Pnb) Nandang Sukarna kepada Letnan Kolonel Pnb Andi M Amran di Tanjungpinang, Jumat (9/7).</p><p>Menurut Panglima Komando Operasi TNI AU I, kebutuhan tersebut sudah dituangkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara dalam keputusannya pada tahun 2004 silam dan belum terealisai sampai saat ini.</p><p>"Lahan sudah ada. Namun, jauh dari Bandara Hang Nadim Batam. Kami meminta kepada pemerintah daerah agar bisa disediakan lahan di dekat bandara agar bisa menunjang operasi," harap Eddy.</p><p>Lahan yang ada dan cukup jauh dari bandara tersebut menurut dia bisa digunakan untuk asrama prajurit.</p><p>Mengenai status lanud tersebut nantinya menurut dia tidak perlu ditingkatkan tipenya menjadi tipe A, cukup disdamakan dengan Lanud Tanjungpinang yang masih tipe C.</p><p>"Statusnya tidak perlu ditingkatkan, namun sistem persenjataan atau alat utama sistem senjatanya yang harus ditingkatkan," ujarnya.</p><p>Sementara itu, Pelakasana Tugas Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani sangat mendukung keinginan dari TNI AU.</p><p>"Kami mendukung dan saya akan bicarakan dengan pihak Otorita Batam dan unsur terkait lainnya agar bisa dicarikan lahan di dekat bandara," kata Sani.(Ant)</p></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-39877204942248991032010-07-06T11:59:00.002+08:002010-07-10T01:02:48.949+08:00TNI AU Tambah Satu Radar di Sumba<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXWiVZRpz3EWelUz42uGpipAE7TORWo3Q-WgbsnAQSnVAIgjN2YCkOT6QDLKjuJormp5vhurAESRCN6cSQnz5MsHBdr7GnAUXbyQmMsRYTuOqw7PFOieJAYGMitiqLXEjMlERIvR_QqSw/s1600/AU+radarTniAu1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXWiVZRpz3EWelUz42uGpipAE7TORWo3Q-WgbsnAQSnVAIgjN2YCkOT6QDLKjuJormp5vhurAESRCN6cSQnz5MsHBdr7GnAUXbyQmMsRYTuOqw7PFOieJAYGMitiqLXEjMlERIvR_QqSw/s320/AU+radarTniAu1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5491952907360196754" border="0" /></a><a href="http://bintanggerilja/"><span style="font-weight: bold;">Kupang (ANTARA News)</span> </a>- Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (TNI) Imam Sufaat, mengatakan TNI Angkatan Udara akan menambah lagi satu radar pengintai di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur tahun 2012 untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia. <!-More-><!-more-><a name='more'></a><!--more--><br /><br />Dalam rencana jangka menengah dan panjang pertahanan dan keamanan pihak TNI AU telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan sejumlah radar di wilayah Timur Indonesia termasuk di Pulau Provinsi NTT, katanya di Kupang, Selasa (6/7).<br /><br />Ia mengatakan hal tersebut disela-sela memantau karya bakti pengobatan gratis kepada ribuan masyarakat dalam Kota dan Kabupaten Kupang dalam rangka HUT ke-63 TNI AU di Lanud El Tati Kupang.<br /><br />Menurut Imam Sufaat usulan pembangunan radar di Pulau tersebut diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2012, sehingga sekitar tahun 2014 fasilitas tersebut dapat dioperasikan di wilayah itu.<br /><br />"Harapan tersebut sangat tergantung pada kondisi keuangan bangsa, namun pihak TNI AU optimis pemerintah selalu memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pertahanan, karena berkaitan dengan kedaulatan bangsa," katanya.<br /><br />Imam Sufaat yang saat itu didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Wakil Ketua DPRD NTT, LS Funay, Panglima Komando dan Operasi (Pangkoops) II Wilayah Timur, Masda (TNI) Agus Munandar serta Danlanud El Tari Kupang, Letkol (Pnb) Djoko S mengatakan, pembangunan radar di Pulau Sumba berdasarkan hasil analisis dan strategi pertahanan sangat penting.<br /><br />Alasannya kata Imam Sufaat, selain wilayah Nusa Tengara Timur merupakan Provinsi Kepulauan juga letaknya berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, Australia, Malaysia dan Papuu Nugine, sehingga perlu mendapat pengamanan yang maksimal.<br /><br />Ia mengaku radar yang sebelumnya dibangun di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, belum maksimal melaksanakan tugas sebagai mata dan telinga bangsa untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia.<br /><br />Sehingga katanya perlu ditambah satu lagi untuk membantu radar di Buraen yang selama ini tingkat deteksinya masih jauh sehingga kurang optimal.<br /><br />Sebelumnya TNI AU juga telah membangunan Radar di Saumlaki (Maluku Utara) dan Merauke, Timika, Biak (Papua) dan Buraen (Nusa Tenggara Timur).<br /><br />"TNI Angkatan Udara sudah merencanakan penamabahan pembangunan radar baru di sejumlah tempat di wilayah timur Indonesia, agar lebih efektif mendeteksi semua wilayah Indonesia," katanya.<br /><br />Di Indonesia, katanya, terdapat tiga komando sektor pertahanan udara yakni Jakarta, Medan di Sumatera Utara dan Makasar untuk mengcover sebagian Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia.Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-90113537167729316752010-06-25T06:05:00.003+08:002010-06-25T06:11:54.536+08:00Pesawat Meledak, Pangdam Nyaris Celaka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqY5RUwPTfZVHVTIeKxDsg1t-secJBStxshub2E0qldqyypf1NHTdcr-o2lJg_8UGVEEJoYTbdC-XXBipZUAQ4xfErqY5ivbtGkGEzbQSNx-2qYgN-_BNsoE_AcEwVGccT2a1mW9ZxBpg/s1600/AU+latih+KT1+WongBee2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqY5RUwPTfZVHVTIeKxDsg1t-secJBStxshub2E0qldqyypf1NHTdcr-o2lJg_8UGVEEJoYTbdC-XXBipZUAQ4xfErqY5ivbtGkGEzbQSNx-2qYgN-_BNsoE_AcEwVGccT2a1mW9ZxBpg/s320/AU+latih+KT1+WongBee2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486465933754251858" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><b>DENPASAR, NusaBali Jumat, 25 Juni 2010 </b></span><br /><br />Acara joy flight (terbang gembira) yang melibatkan empat pesawat latih KT Woong Bee milik TNI AU di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kuta, Badung, Kamis (24/6) berujung petaka.<a name='more'></a><!--More--><!--More--><!--More--><br /><br />Diduga sempat bersenggolan, satu pesawat jatuh, lalu terbakar dan meledak. Akibatnya, Pangdam IX/Udayana Myjen TNI Rachmat Budiyanto terlontar hingga luka lecet, sementara sang pilot harus dirawat di rumah sakit.<br /><br />Musibah ini terjadi Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita, dalam acara joy flight yang dirancang untuk disajikan di depan Muspida Bali. Kisahnya, baru 15 menit terbang dan bermanuver, pesawat latih Woong Bee dengan nomor Lambung Jupiter 830 buatan Korea yang ditumpangi Pangdam IX/Udayana, mendadak celaka.<br /><br />Padahal, rencana semula, empat pesawat latih ini akan bermain manuver selama 45 menit. Menurut kesaksian warga yang menonton di pinggir Bandara Ngurah Rai, empat pesawat latih ini sedang terbang formasi ketika dua di antaranya bersenggolan, lalu jatuh dan terbakar. Hanya saja, pihak TNI AU membantah pesawat bersenggolan, melainkan karena ada masalah teknis pada pesawat yang jatuh.<br /><br />Begitu jatuh, pesawat Woong Bee yang dibeli dari Korea tahun 2005 ini hangus terbakar hingga tinggal rangka saja. Pesawat yang jatuh terbakar ini adalah pesawat pertama atau captain leader. "Pesawat yang jatuh itu pesawat yang paling depan," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Made Sugianyar.<br /><br />Pesawat yang celaka ini adalah yang ditumpangi Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, dengan pilot Mayor Pnb Andi Wijanarko. Beruntung, Pangdam selamat dari maut dalam musibah itu, berkat kursi pelontar dan akhirnyaterjun payung. Demikian pula dengan sang pilot. Namun, sang pilot terluka parah di bagian kepala hinga harus dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar untuk menjalani perawatan intensif.<br /><br />Sedangkan Pangdam Rachmat Budiyanto hanya terluka lecet dan langsung dipapah petugas di lapangan. Pangdam masih bisa berjalan meski sedikit pincang.<br /><br />Menurut Pangdam, saat pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai, rodanya meledak setelah menyentuh landasaan. "Saya terlempar. Saat pesawat meluncur ke depan, saya bersama pilot terlempar ke atas," katanya. "Alhamdulillah saya selamat. Tuhan masih menyelamatkan saya," lanjut Pangdam yang baru dua bulan bertugas di Bali menggantikan Mayjen TNI Hotmangaraja Pandjaitan ini.<br /><br />Informasi di lapangan, empat pejabat Muspida Bali juga turut terbang dengan pesawat Woong Bee terpisah dalam acara terbang gembira di Bandara Ngurah Rai tersebut. Termasuk di antaranya Kapolda Bali Irjen Sutisna. Selain itu, ada pula Pimpinan Bank Indonesia Denpasar Jeffrey Kairupan dan Danlanud Letkol Pnb Aldrin P Mongan. Bahkan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga direncakan ikut terbang. Namun, karena berhalangan, Gubernur Pastika urung mengudara pada uji coba sejak pagi hingga sore hari itu.<br /><br />Khusus Kapolda Bali Irjen Sutisna, kemarin menaiki pesawat Woong Bee bernomor lambung Jupiter 470 yang dipiloti Letkol Pnb Ramot Sinaga. Pesawat ini mendarat dengan normal.<br /><br />Namun, pesawat yang dinaiki Pangdam jatuh, lalu terbakar dan meledak. Beruntung, Pangdam selamat. Sedangkan sang pilot, Mayor Pnb Andi Wijanarko, terluka parah. Hingga kemarin petang, sang pilot masih dirawat di IRD RS Sanglah. Pantauan NusaBali, pilot naas ini mengalami luka serius pada bagian kepala, leher, kaki, dan tumit. Menurut Kepala IRD RS Sanglah, Krisna Wibawa, sang pilot sudah menjalani rontgen dan CT Scan. Dari pemeriksaan itu, diketahui korban mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya. ''Korban mengalami luka di kepala, kaki, leher, betis, dan tumit,'' ujarnya. Beruntung, dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan kelaianan seperti pendarahan ataupun patah tulang. ''Sampai saat ini kondisinya masih stabil,'' kata Krisna.<br /><br />Hanya saja, dari lukanya, ditemukan serpihan logam yang berasal dari pecahan pesawat. Luka bekas serpihan pesawat ini ditemukan di bagian kepala, dada, dan paha sang pilot. ''Luka serpihan ini berada di permukaan kulit, sehingga tidak membahayakan,'' lanjutnya. Sementara, Danlanud Ngurah Rai Letkol PNB Aldrin Petrus Mongan membantah pesawat yang ditumpangi Pangdam Rachmat Budiyanto bersenggolan dengan pesawat lain hingga jatuh dan terbakar. Namun, Aldrin mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menjawab penyebab kecelakaan pesawat latih Wong Bee buatan Korsel ini. "Nanti akan ada tim yang memeriksanya. Saya yang mengalami kecelakaan," katanya. Aldrin menambahkan, bersama Pangdam dan penumpang di tiga pesawat lainnya, mereka sedang melihat dari udara Provinsi Bali.<br /><br />Di sisi lain, TNI AU masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Woong Bee yang nyaris merenggut nyawa Pangdam IX/Udayana ini. Demikian pula Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan.<br /><br />Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Gde Sugianyar, hingga kemarin petang belum bisa dipastikan karena harus melalui penyelidikan oleh tim ahli. Namun, lanjut Sugianyar, kemungkinan besar penyebab kecelakaan bukan karena usia pesawat. "Tidak ada tanda-tanda ke situ, hasil pengecekan tidak ada arah ke sana," katanya. "Untuk tahu pasti, kita tunggu hasil penyelidik TNI AU," kata Sugianyar.<br /><br />Pesawat latih Woong Bee yang celaka di Bandara Ngurah Rai kemarin dibeli TNI AU dari Korea tahun 2005 silam. "Itu pesawat kita beli baru pada 2005. Tapi, nggak tua dan nggak muda, ya bisa saja mengalami tidak laik terbang," ujar Wakil Kepala Staf TNI AU, Marsdya TNI Sukirno Sukirno, dilansir detikcom terpisah di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta kemarin. "Kondisinya total loss." Dikatakan Sukirno, pesawat naas itu kemarin sore sedang melakukan latihan navigasi jarak jauh dari Jogjakarta ke Denpasar. Penerbangan tersebut merupakan latihan navigasi rutin yang dilakukan setiap hari. "Waktu akan mendarat, terjadi gangguan mesin. Karena nggak bisa dikendalikan lagi, pilot dan penumpang ejected. Keduanya selamat," tuturnya.<br /><br />Namun, lanjut Sukirno, penyebab pasti musibah ini belum diketahui dan masih terus diselidiki hingga kini. "Buat memastikan itu murni masalah teknis atau human error, kita masih mengadakan penyelidikan. Kita kirim tim BPKPT ke Bali," terangnya.<br /><br />Panglima TNI, Jenderal Djoko Suyanto, juga mengatakan hal senada. Menurut Djoko, pesawat latih tersebut dibuat tahun 2005. "Itu pesawat latih buatan 2005. Sekarang ini sedang dalam penyelidikan penyebabnya apa. Tidak ada korban jiwa," jelasnya.<br /><br />Sementara itu, Bandara Ngurah Rai sempat ditutup selama 1 jam menyusul musibah jatuhnya pesawat TNI AU yang nyaris merenggut nyawa Pangdam. "Yah, bandara sempat kami tutup selama satu jam, sehingga sejumlah penerbangan yang berangkat dan akan mendarat di Ngurah Rai menjadi tertunda," kata General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Heru Legowo, saat dihubungi Antara semalam. Menurut dia, penutupan dilakukan untuk membersihkan pecahan atau puing-puing pesawat yang jatuh di sekitar landasan. "Setelah dilakukan pembersihan yang memakan waktu kurang lebih satu jam, bandara kembali dibuka," katanya.<br /><br />Nah, selama bandara ditutup, sejumlah penerbangan terpaksa harus tertunda, antara lain untuk pesawat Garuda Indonesia. Heru Legowo meminta pihak pangkalan udara secepatnya dapat mengevakuasi bangkai pesawat naas tersebut. Jika dibiarkan, akan sangat mengganggu arus lalulintas penerbangan.<br /><br />"Mohon pihak Lanud segera dapat mengevakuasi 'bangkai' pesawat itu, sehingga aktivitas penerbangan dapat berlangsung seperti sedia kala," katanya. 7 cr39,h,rBintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-41671190647707147822010-06-25T03:58:00.001+08:002010-06-25T06:02:44.722+08:00Pesawat PangdamKeluar Barisan<img style="width: 151px; height: 113px;" src="http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1FRAME3.gif" class="clsDalamBox" tesss="" align="left" border="0" hspace="10" /><span style="font-weight: bold;">Denpasar</span> - SALAH satu pesawat latih KT 1 Wong Bee TNI-AU yang terbakar dan meledak di Bandara Ngurah Rai memang terbang bersama tiga pesawat lainnya.<br /><br />Kecelakaan pesawat yang ditumpangi Pangdam IX/Udayana itu diduga dipicu oleh gangguan teknis yang terjadi pada mesin pesawat.<a name='more'></a><!--More--><!-More-><!-More-><br /><br />Sementara tiga pesawat lain yang juga diuji coba, berhasil terbang dan mendarat dengan mulus.<br /><br />Musibah tersebut berawal dari adanya empat pesawat yang terbang sejajar di atas Bandara Ngurah Rai, namun salah satu di antaranya tiba-tiba keluar barisan dan tak lama kemudian meledak.<br /><br />Beberapa saat sebelum pesawat meledak, kata saksi, terlihat dua orang yang tiba-tiba terlontar dari dalam pesawat dan parasut terjun menyusul mengembang. Kedua penumpang yang terlontar itu adalah Mayjen TNI Rachmat B. dan pilot Mayor Pnb. Andi Wijanarko.<br /><br />Petugas di bandara internasional itu menilai bahwa pilot dan penumpang itu sangat sigap dan bereaksi cepat, sehingga berhasil menyelamatkan diri.<br /><br />Keempat pesawat jenis Woong Bee buatan Korea itu mengadakan latihan di Pulau Dewata, sebagai bagian dari tiga kota yang dijadikan tujuan seri penerbangan latih navigasi bagi calon instruktur penerbang TNI Angkatan Udara. Operasi ini ditujukan bagi perwira penerbang siswa Sekolah Instruktur Penerbang TNI-AU Angkatan ke-63.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Ditutup Satu Jam </span><br />Akibat peristiwa itu, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali sempat ditutup selama satu jam.<br /><br />''Bandara sempat kami tutup selama satu jam, sehingga sejumlah penerbangan yang berangkat dan akan mendarat di Ngurah Rai menjadi tertunda,'' kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Heru Legowo.<br /><br />Ia mengatakan, penutupan dilakukan untuk membersihkan pecahan atau puing-puing pesawat yang jatuh di sekitar landasan.<br /><br />''Setelah dilakukan pembersihan yang memakan waktu kurang lebih satu jam, bandara kembali dibuka,'' katanya.<br /><br />Wong Bee merupakan pesawat terbang latih dasar buatan Korea Selatan yang dibeli TNI-AU pada masa kepemimpinan Marsekal TNI Hanafie Asnan. Pesawat tersebut dibeli untuk menggantikan AS-202 Bravo eks Angkatan Udara Amerika Serikat yang telah dipakai TNI-AU sejak dasawarsa 1970-an.<br /><br />Pesawat tersebut telah memakai teknologi pengendalian sistem komputer, dilengkapi dua layar head up display yang identik di kursi penerbang siswa dan instruktur yang duduk di belakangnya. (kmb)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-82849152313318579132010-06-25T02:48:00.002+08:002010-06-25T05:58:06.147+08:00Pesawat Latih TNI-AU Meledak Pangdam Udayana Selamat<img style="width: 150px; height: 112px;" src="http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1FRAME12.gif" class="clsDalamBox" tesss="" align="left" border="0" hspace="10" /><span style="font-weight: bold;">Denpasar (Bali Post)</span> - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat B. dan pilot Mayor Pnb. Andi Wijanarko selamat setelah pesawat latih yang ditumpanginya terbakar kemudian meledak saat mendarat di Bandara Ngurah Rai, Kamis (24/6) kemarin.<a name='more'></a><!--More--><!-More-><!-More-><br /><br />Pangdam selamat setelah terlontar ke udara menggunakan kursi penyelamat.<!--More--><!--More--><br /><br />''Kami bersyukur bisa selamat dengan menggunakan kursi pelontar,'' ujar Pangdam IX/Udayana usai insiden tersebut.<br /><br />Dikatakannya, saat menyentuh landasan bandara, tiba-tiba pesawat latih tempur itu mengeluarkan api dan terbakar.<br /><br />Sesaat kemudian Pangdam Udayana bersama sang pilot langsung terlempar ke udara dan mendarat menggunakan terjun payung. Sedangkan bangkai pesawat yang meledak terlihat berserakan dalam beberapa bagian di landasan pacu.<br /><br />Danlanud Ngurah Rai Letkol Pnb. Aldrin P. Mongan belum bisa menjelaskan penyebab kecelakaan tersebut. Ia pun menampik jika terjadinya senggolan dengan pesawat latih lain. ''Kami belum bisa menjelaskan penyebab kecelakaan. Kami bersyukur semua selamat,'' katanya.<br /><br />Dikatakannya, penerbangan empat pesawat latih ini merupakan bagian dari kegiatan terbang gembira. Misi terbang tersebut untuk melihat dari udara wilayah Bali. Pejabat yang ikut dalam penerbangan tersebut Muspida Bali, Pimpinan BI Denpasar, Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana.<br /><br />Aldrin menyebutkan, empat pesawat latih KT 1 Woong Bee TNI-AU terbang bersama. Pesawat pertama, ketiga dan keempat mendarat dengan selamat. Pesawat kedua yang ditumpangi Pangdam saat menyentuh landasan tiba-tiba terbakar. Insiden ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan mengganggu penerbangan komersial. Insiden terjadi pada ujung timur landasan Bandara Ngurah Rai.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mendarat Mulus</span><br />Sementara itu, Pemimpin Bank Indonesia Denpasar Jeffrey Kairupan mengatakan dirinya memang ikut dalam pesawat latih tersebut.<br /><br />''Saya ikut dalam salah satu pesawat. Ketika selesai terbang, kami langsung mendarat dengan mulus. Saya tidak tahu ada kecelakaan karena begitu mendarat langsung diamankan petugas bandara. Ternyata belakangan saya tahu pesawat yang ditumpangi Pangdam IX/Udayana mengalami kecelakaan dan terbakar,'' ungkapnya.<br /><br />Jeffrey menegaskan, tidak ada senggolan antara satu pesawat dengan pesawat lain karena semua mendarat secara bergantian.<br /><br />Sebenarnya Gubernur Bali I Made Mangku Pastika diundang untuk ikut terbang bersama pesawat latih TNI-AU.<br /><br />Namun, karena ada penandatanganan Pakta Integritas dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan disaksikan Penasihat KPK, Gubernur tidak bisa ikut.<br /><br />''Gubernur memang diundang tetapi karena waktunya bersamaan dengan penandatanganan Pakta Integritas, Gubernur tidak hadir. Tidak ada pejabat yang mewakili Gubernur dalam kegiatan terbang tersebut,'' ujar Kabag Pusat Pemberitaan dan Dokumentasi Pemprov Bali Drs. I Ketut Teneng. (kmb/ian)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-88176633165432523282010-06-24T22:01:00.000+08:002010-06-25T05:47:56.845+08:00Danlanud : Pesawat Jatuh Tidak Karena Senggolan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpPP0pjGmDlzU1t4qjCvixeyyXmD_UBbfEyhejB-ZcwTzoD55ioqjqz5Y6ivxFOWBVjw9jqE7_1hSx20r7yEv08p8zcS-A1X7En4YEA75-eku6UkwPv9CCXjPrh2Weq_f847nn3PYvYC0/s1600/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpPP0pjGmDlzU1t4qjCvixeyyXmD_UBbfEyhejB-ZcwTzoD55ioqjqz5Y6ivxFOWBVjw9jqE7_1hSx20r7yEv08p8zcS-A1X7En4YEA75-eku6UkwPv9CCXjPrh2Weq_f847nn3PYvYC0/s320/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486460168921875522" border="0" /></a><span class="tgl"><b>[Badung.Peristiwa]</b> 24.06.2010 22:01 </span><br /><br /> <b>Beritabali.com, Tuban</b>, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Ngurah Rai Letkol Penerbang Aldrin P Mongan mengatakan, kecelakaan pesawat latih KT 1 Wong Bee disebabkan oleh gangguan teknis, dan bukan akibat senggolan atau tabrakan antar pesawat.<a name='more'></a><!--More--><br /><br />“Ada berbagai info yang muncul seperti pesawat jatuh karena senggolan, tabrakan, terbakar di udara, dan lain sebagainya. Semuanya itu tidak benar. Pesawat jatuh karena gangguan teknis menjelang mendarat. Tapi penyebab pastinya nanti, karena ada tim khusus yang akan menyelidiki penyebabnya,” ujar Aldrin.<br /><br />Pesawat latih TNI AU sore ini jatuh di ujung timur landasan bandara Ngurah Rai Bali. Seorang warga bernama Siti Maesaroh menyaksikan pesawat bersenggolan sebelum jatuh menghujam bumi.<br /><br />"Saya dengar suara pesawat keras di udara. Saat saya keluar ke halaman, ada beberapa pesawat berjejer di udara, ada dua yang senggolan sayapnya, ada suara krakkkk.., satu pesawat yang senggolan itu kemudian jatuh di landasan bandara. Setelah itu warga ramai-ramai lihat ke sana," ujar Siti.<br /><br />Pasca jatuhnya pesawat, warga datang berbondong-bondong untuk melihat bangkai pesawat yang jatuh dari kejauhan. Hal ini membuat jalan dari dan menuju bandara Ngurah Rai macet. (dev)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-75990708073213679722010-06-24T19:16:00.002+08:002010-06-25T04:06:53.804+08:00Korban Pesawat Latih Ditangani RSUP Sanglah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMzMs4XqzZB0S3vmQaiY7NDNydX05d1Lr475NJY0jJIkfV-ZJcE4dWfS57RS2syFXgtf0pEBwC4mZt90VPHlouJHqMvLm2cB8Tn6_J6uYjkpKD415sW20-97gY7LkqEtPnN3Y7nszahBk/s1600/AU+latih+KT1+wongBee1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 151px; height: 107px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMzMs4XqzZB0S3vmQaiY7NDNydX05d1Lr475NJY0jJIkfV-ZJcE4dWfS57RS2syFXgtf0pEBwC4mZt90VPHlouJHqMvLm2cB8Tn6_J6uYjkpKD415sW20-97gY7LkqEtPnN3Y7nszahBk/s320/AU+latih+KT1+wongBee1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486428958074234274" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Denpasar (ANTARA News)</span> - Korban pesawat latih jenis "Woong Bee" yang meledak dan terbakar di kawasan Bandara Ngurah Rai Bali, Kamis siang, saat membawa Pangdam IX/Udayana, hingga petang masih ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah, Denpasar.<a name='more'></a><!--More--><br /><br />Korban yang adalah pilot pesawat latih buatan Korea tersebut, menurut keterangan di IGD Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah adalah Komandan Skuadron Pendidikan Udara TNI-AU 102 Yogyakarta Letkol (Penerbang) Ramot P Sinaga.<br /><br />Wartawan ANTARA yang terbaring di IGD RSUP Sanglah akibat kecelakaan lalu lintas, sempat bersama-sama berada di ruangan IGD RSUP Sanglah dengan korban pesawat latih yang hancur dan terbakar tersebut.<br /><br />Menurut sejumlah petugas, pilot korban pesawat latih itu meski bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto berhasil menyelamatkan diri, namun menderita pada bagian kepala akibat terkena benturan.<br /><br /> Belum diperoleh keterangan lebih lanjut kondisi korban, apakah mengalami benturan serius atau juga mengalami gangguan lain.<br /><br /> Pangdam Mayjen Rachmat yang dikabarkan hendak ke IGD RSUP Sanglah, setelah ditunggu cukup lama tidak juga datang.<br /><br />Sementara wartawan dan fotografer yang berada di IGD RSUP Sanglah, oleh sejumlah aparat TNI AU dilarang meliput, apalagi memotret sejak saat kedatangan korban tersebut.<br /><br />Baik pilot maupun Pangdam Udayana, berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar dan parasutnya mengembang. Menurut keterangan, hal itu terjadi pada ketinggian sekitar 1.000 kaki.<br /><br />Salah satu dari empat pesawat jenis "Woong Bee" yang mengadakan uji coba menjelajahi langit Bali, yang hanya ditumpangi Pangdam Udayana bersama pilot, mengalami musibah dan terbakar di udara kawasan Bandara Ngurah Rai, Kamis siang.<br /><br />Dari Bandara Ngurah Rai, sebelumnya diperoleh keterangan bahwa pilot "Woong Bee" naas tersebut adalah Mayor Penerbang Andi Wijanarko.<br /><br />Musibah itu terjadi dipicu oleh gangguan teknis pada mesin pesawat. Sementara tiga pesawat lain yang juga diuji coba, berhasil terbang dan mendarat dengan mulus.<br /><br />Kejadian itu berawal dari tiga pesawat yang terbang sejajar di atas Bandara Ngurah Rai, namun salah satu di antaranya tiba-tiba tampak keluar barisan dan tak lama kemudian meledak.<br /><br />Beberapa saat sebelum pesawat meledak, kata saksi, terlibat dua orang yang tiba-tiba melompat dari dalam pesawat dengan parasut terjun yang menyusul mengembang.<br /><br /> Kedua penumpang yang melompat itu adalah jenderal TNI berbintang dua dan pilot pesawat yang naas, kata saksi.<br /><br /> Sedangkan "bangkai" pesawat yang meledak terlihat jatuh dalam beberapa bagian ke kawasan landasan pacu Bandara Ngurah Rai.<br /><br />Dalam uji terbang yang merupakan hari keempat, semula direncanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna juga ikut ambil bagian.<br /><br />Namun karena berhalangan, kedua "penggede" di Pulau Dewata tersebut urung mengudara pada uji coba sejak pagi hingga sore hari itu.<br /><br />Keempat pesawat jenis "Woong Bee" buatan Korea itu mengadakan latihan di Pulau Dewata, sebagai bagian dari tiga kota yang dijadikan tujuan seri penerbangan latih navigasi bagi calon instruktur penerbang TNI Angkatan Udara.<br /><br /> Operasi ini ditujukan bagi perwira penerbang siswa Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU Angkatan ke-63.(*)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-67303505636515463012010-06-24T16:57:00.001+08:002010-06-25T05:45:36.545+08:00Warga Lihat Pesawat Senggolan Sebelum Jatuh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1fSSMCa6FD6r1KRRCa3C3IoOSt5fTS1of9fSCsMLUfR8oAzl0Eslw6fiCzemueJ6mnCQERfYgTSzuRN_Lh1fZ2mUsy_JTx0mifjTGZ0TYBaPKtHD5kAGw68uOwom9wIo4fn6qZCqQV7U/s1600/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1fSSMCa6FD6r1KRRCa3C3IoOSt5fTS1of9fSCsMLUfR8oAzl0Eslw6fiCzemueJ6mnCQERfYgTSzuRN_Lh1fZ2mUsy_JTx0mifjTGZ0TYBaPKtHD5kAGw68uOwom9wIo4fn6qZCqQV7U/s320/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486459607455898546" border="0" /></a><span class="tgl"><b>[Denpasar.Peristiwa]</b> 24.06.2010 16:57 </span><br /> <span class="title_news2"><b></b></span><br /> <b>Beritabali.com, Denpasar</b>, Pesawat Latih TNI AU yang jatuh di ujung timur landasan bandara Ngurah Rai Bali mengejutkan warga sekitar bandara. Seorang warga menyaksikan pesawat bersenggolan sebelum jatuh menghujam bumi.<a name='more'></a><!--More--><br /><br />Banyak warga yang melihat saat-saat pesawat jatuh di atas rerumputan, di ujung timur landasan bandara Ngurah Rai. Salah satunya adalah Siti Maesaroh.<br /><br />Menurut Siti, sesaat sebelum jatuh, ia melihat formasi pesawat latih di atas rumahnya.<br /><br />"Saya dengar suara keras. Saat saya keluar ke halaman, ada beberapa pesawat berjejer di udara, ada dua yang senggolan sayapnya. Satu pesawat yang senggolan itu kemudian jatuh di landasan bandara. Setelah itu warga ramai-ramai lihat ke sana," ujar Siti.<br /><br />Pasca jatuhnya pesawat, warga datang berbondong-bondong untuk melihat bangkai pesawat yang jatuh dari kejauhan. Hal ini membuat jalan dari dan menuju bandara Ngurah Rai macet. (dev)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-50410026622485938522010-06-24T16:48:00.001+08:002010-06-25T05:42:07.185+08:00Ditumpangi Pangdam, Pesawat Latih TNI AU Jatuh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifuyr4IFJVMbWx5f5JiTxFlkVEq5fvkuTQrqpflFcETbADWUYr9TFyqs5IP9dNW_Uafnip910XT7VLm0WPCvJO6mWa1L95HjJbPEHohN27A1dbfjPEmc1f6AU32Bw04Gu5v4GjgqRXjyk/s1600/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifuyr4IFJVMbWx5f5JiTxFlkVEq5fvkuTQrqpflFcETbADWUYr9TFyqs5IP9dNW_Uafnip910XT7VLm0WPCvJO6mWa1L95HjJbPEHohN27A1dbfjPEmc1f6AU32Bw04Gu5v4GjgqRXjyk/s320/AU+latih+KT1+wongBee1a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486458419473118626" border="0" /></a><span class="tgl"><b>[Denpasar.Peristiwa]</b> 24.06.2010 16:48 </span><br /> <span class="title_news2"><b></b></span><br /> <b>Beritabali.com, Denpasar</b>, Sebuah pesawat latih milik TNI AU, sore ini jatuh di ujung timur landasan Bandara Ngurah Rai Bali. Pilot dan Pangdam IX Udayana Mayjend Rachmat Budiyanto yang ada dalam pesawat ini berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan terjun payung.<!--_More--><a name='more'></a><!-More-><!_More-><br /><br />Pesawat latih TNI AU ini jatuh sekitar pukul 15.30 waktu setempat, di ujung landasan timur Bandara Ngurah Rai Bali. Pesawat latih jenis KT 1 Wong Bee ini jatuh setelah sebelumnya melakukan 'joy flight' atau terbang gembira bersama empat pesawat latih lainnya.<br /><br />Pesawat latih yang jatuh ini dipiloti oleh Mayor Penerbang Andi Widjanarko dengan satu penumpang yakni Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Rachmat Budiyanto. Keduanya selamat dengan menggunakan parasut terjun payung setelah sebelumnya meloncat dengan kursi lontar.<br /><br />Sebelumnya, Pangdam IX Udayana bersama beberapa orang Muspida Bali mengikuti joy flight atau terbang gembira.<br /><br />Berangkat dari Base Ops Lanud Ngurah Rai, joy flight lima pesawat latih TNI AU ini terbang di atas beberapa obyek wisata di Bali mulai Tanah Lot, Padangbai, hingga Uluwatu, sebelum balik ke Base Ops TNI AU Bandara Ngurah Rai.<br /><br />Hingga berita ini dibuat, upaya evakuasi bangkai pesawat masih dilakukan pihak Lanud TNI Ngurah Rai Bali. Sementara pilot dan Pangdam IX Udayana masih dirawat di sebuah rumah sakit di Denpasar.<br /><br />“Pihak Lanud TNI AU Ngurah Rai Bali menyatakan masih menyelidik penyebab kecelakaan ini,” kata Kapten (Sus) Rinaldi, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Ngurah Rai. (dev)Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-47308116896789560662009-09-11T18:00:00.001+08:002009-09-18T17:19:14.294+08:00Norwegia Tawarkan Empat Hercules<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwfzDVVnaVj4wDcAabUC_dk8z7Hcj7H0ED23L4AH016t9GZgdokyoWhkFc4-owVyFkBNfi2kZ6SAC0cm7iRMSZno3XWfl9KSnCB-hfUUi4Evb6LVN2ZXOkOeaBQ0KF2Rl-BT7st547FJE/s1600-h/31_A1318.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwfzDVVnaVj4wDcAabUC_dk8z7Hcj7H0ED23L4AH016t9GZgdokyoWhkFc4-owVyFkBNfi2kZ6SAC0cm7iRMSZno3XWfl9KSnCB-hfUUi4Evb6LVN2ZXOkOeaBQ0KF2Rl-BT7st547FJE/s320/31_A1318.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382734433890384658" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">Jumat, 11 September 2009 18:00 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 531 kali</span><div class="news-post"><div class="post-content" style="margin-top: 20px;"><a href="http://www.antaranews.com/berita/1252666825/norwegia-tawarkan-empat-hercules"><span style="font-weight: bold;">Jakarta (ANTARA News)</span></a> - Pemerintah Norwegia menawarkan empat unit pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia, kata Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Imam Wahyudi, Jumat.<br /><br />Ditemui ANTARA di ruang kerjanya di Jakarta, ia mengatakan, empat unit Hercules tipe H itu sebelumnya telah digunakan angkatan udara Norwegia.<br /><br />"Karenanya mereka (Pemerintah Norwegia) akan melakukan retrovit atau peremajaan terhadap empat Hercules tersebut sebelum diberikan kepada Indonesia," katanya.<br /><br />Imam mengatakan, empat unit Hercules tipe H yang ditawarkan tersebut keseluruhannya bernilai 66 juta dolar AS. "Ya dengan harga segitu, lumayan juga untuk menambahkan kekuatan skadron Hercules kita, jika pemerintah Indonesia tertarik membelinya," katanya menambahkan.<br /><br />Sebelumnya, AS menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.<br /><br />Bantuan berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas <em>Foreign Military Financing</em> (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules.<br /><br />Australia menawarkan Hercules Tipe J, namun pesawat dari Australia masih jangka panjang, kendati prosesnya sudah dilaksanakan sejak sekarang, namun realisasinya masih lama.<br /><br />Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules berbagai tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130 BT dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan unit.<br /><br />Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan memelihara C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal <em>service life extension programmed </em>(SLEP), <em>inspection repair as necessary</em> (IRAN), dan program retrofit dengan biaya 51 juta dolar AS untuk empat pesawat agar dapat bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.<br /><br />"Kini dari empat Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua telah selesai, dan dua sisanya masing-masing diremajakan di Singapura dan Depo Pemeliharaan 10 TNI AU," demikian Imam.(*)</div></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-79549818219713574762009-07-14T09:20:00.001+08:002009-07-16T22:38:31.498+08:00TNI Siapkan Pengadaan Alutsista Baru<div class="news-post"><div class="post-meta">Selasa, 14 Juli 2009 09:20 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 609 kali</div><div class="post-content" style="margin-top: 20px;"><div class="thumb_news" style="width: 254px; background-color: white;"><img style="width: 150px; height: 100px;" src="http://img.antara.co.id/stockphotos/peristiwa/pesawat250707-2.jpg" alt="TNI Siapkan Pengadaan Alutsista Baru" title="TNI Siapkan Pengadaan Alutsista Baru" /></div><br /><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.indosmarin.com/20090714-tni-siapkan-pengadaan-alutsista-baru.html"><span style="font-weight: bold;">Jakarta (ANTARA News)</span></a> - TNI akan memfokuskan kenaikan anggaran pertahanan sebesar 20 pada APBN 2010, untuk pengadaan sejumlah alat utama sistem senjata baru menggantikan alat utama sistem senjata yang telah lama dikandangkan seperti pesawat OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 TNI Angkatan Udara (AU).<br /><br />"Tentu itu akan diadakan bertahap, tidak langsung masing-masing satu skadron. Kenaikannya kan juga harus diprioritaskan juga untuk pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem senjata yang masih digunakan," kata Juru Bicara TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen di Jakarta, Selasa.<br /><br />Selain itu, TNI akan mengajukan kembali sisa pengadaan helikopter Mi-17 bagi TNI Angkatan Darat (AD) dan kapal selam yang masih tertunda pengadaannya bagi TNI Angkatan Laut (AL).<br /><br />"Semua alat utama sistem senjata itu, selama ini telah diajukan namun belum bisa direalisasikan karena keterbatasan anggaran. Jadi, kita masih melanjutkan program yang sudah direncanakan sebelumnya," kata Sagom.<br /><br />Untuk pengajuan beberapa alat utama sistem senjata itu, tambah dia, masih digodok terlebih dulu di masing-masing angkatan untuk kemudian dibawa ke Mabes TNI dan dibahas bersama Departemen Pertahanan dan instansi terkait seperti Departemen Keuangan.<br /><br />Sebelumnya, Sekjen Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengemukakan, segera menggelar rapat bersama Mabes TNI untuk membahas apa saja yang akan difokuskan menyusul rencana kenaikan anggaran pertahanan/TNI sebesar 20 persen pada APBN 2010.<br /><br />"Kami (Dephan) akan bahas bersama TNI untuk menentukan apa saja yang bisa dilakukan dengan kenaikan anggaran itu. Setelah itu, baru kami berkoordinasi dan membahas bersama instansi terkait seperti Departemen Pertahanan," ujarnya.<br /><br />Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, dalam rancangan APBN 2010, pemerintah mengusulkan kepada DPR untuk menaikkan anggaran pertahanan lebih dari 20 persen dari Rp 33,6 triliun pada 2009 menjadi Rp 40,6 triliun.<br /><br />"Secara sistematik, tahun demi tahun, kita menuju angka yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan minimum yang diperlukan, antara Rp 100-120 triliun," ujar Presiden.(*) COPYRIGHT © 2009</div></div></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-26907362982844909042009-06-25T17:17:00.001+08:002009-08-04T11:27:11.205+08:00Personil Pesawat Udara Dilarang Berbisnis<h1 style="text-align: justify;" class="judul_artikel"> <span style="font-size:85%;">sumber: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/25/brk,20090625-183799,id.html">Tempointeraktif.com</a></span><br /></h1><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel">Kamis, 25 Juni 2009 | 17:17 WIB</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <span style="color:#666666;"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color:#666666;"><strong>Magetan</strong></span> - Kepala Dinas Material TNI AU Marsekal Pertama I Ketut Sudiasa melarang semua personil pesawat udara berbisnis. Hal itu dikhawatirkan memicu ketidak hati-hatian mereka dalam mengeporasikan pesawat hingga berbuah kecelakaan.<br /><br />Dalam arahannya kepada perwira Korp Perbekalan Lanud Iswahjudi dan Insub di Dinning Hall Lanud Iswahjudi Magetan Kamis (25/6) tadi siang, Sudiasa mengatakan salah satu penyebab terjadinya musibah kecelakaan udara berawal dari angkutan. Mereka diminta melaksanakan tugas penerimaan barang ke dalam pesawat dengan hati-hati.<br /><br />“Jangan mudah tergiur untuk melakukan tindakan di luar prosedur demi mencari untung,” katanya.<br /><br />Meski tidak menjelaskan kegiatan para personil pesawat udara dalam mencari untung tersebut, dia mengakui jika selama ini kehidupan prajurit TNI AU masih kurang layak. Sebagai unsur pimpinan, Sudiasa berjanji akan memperjuangkan kesejahteraan personilnya agar tetap konsisten dalam bertugas sehari-hari.<br /><br />Dia juga menegaskan bahwa setiap prajurit harus memiliki mentalitas sederhana dan pengabdian yang tulus kepada negara. Ini berarti, seberapapun penghargaan yang diberikan negara kepada mereka, setiap prajurit dilarang keras mencari penghasilan tambahan di luar prosedur.<br /><br />“Kami tidak menginginkan peristiwa kecelakaan pesawat terbang TNI terus berlanjut,” katanya. <br /> <br />Kedatangan Kadismatau beserta rombongan ini diterima Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro. Kadismata juga menyempatkan diri mengunjungi Depohar 60 Lanud Iswahjudi sebelum memberikan pengarahan kepada Perwira Korp Perbekalan. </p><div style="text-align: justify;"><strong>HARI TRI WASONO</strong></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-78775121791255325102009-06-24T15:34:00.001+08:002009-08-04T11:29:26.512+08:00Alat Perekam Pesawat Tempur Diperbarui<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel"><span style="font-weight: bold;">sumber: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/24/brk,20090624-183560,id.html">Tempointeraktif.com</a><br /></span></p><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel"><span style="font-weight: bold;"></span>Rabu, 24 Juni 2009 | 15:34 WIB</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>Magetan</strong></span>: Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU akan mengganti alat perekam di setiap pesawat tempur, transport, dan helikopter. Selama ini tim investigasi kerap kesulitan menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat terbang akibat minimnya perekam yang ada.<br /><br />Staf Dinas Komunikasi dan Elektronika TNI AU Letnan Kolonel Eddy S mengatakan pemasangan alat perekam ini merupakan hasil kerjasama TNI AU dengan PT Infloglobal Teknologi Semesta (PT. ITS) yang baru saja ditandatangani. Alat tersebut akan dipasang pada Pesawat F-16/Fighting Falcon dan F-5/Tiger yang bermarkas di Lanud Iswahjudi Magetan serta Pesawat Shukoi yang bermarkas di Lanud Hasanuddin Makasar.<br /><br />“Alat perekam ini berupa <em>video cassete recorder</em> dan telah dicobakan di pesawat F-5/Tiger di Skadron Udara 14,” kata Eddy S usai menerima penjelasan Direktur PT. ITS Adi Sasongko di Ruang Briefing Penerbangan Disops Lanud Iswahjudi, Rabu (24/6).<br /><br />Menurut dia, pemasangan alat perekam ini akan memudahkan tim investigasi kecelakaan udara untuk melacak kronologis musibah. Sebab proses investigasi kecelakaan selama ini kerap terhalang minimnya petunjuk yang diperoleh di bangkai pesawat. Sementara berdasarkan mekanisme penyelidikan kecelakaan, gangguan teknis maupun non teknis sekecil apapun harus teridentifikasi dengan baik.<br /><br />Ketua Tim Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU Kolonel Lek Teguh P.S mengatakan selama ini alat perekaman yang terpasang di pesawat tempur F-5 E/F masih menggunakan <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Video Cassete Recorder (VCR)</span>. Berdasarkan pengalaman terbang yang ada, peralatan tersebut sudah tidak dapat merekam karena statusnya yang absolutte.<br /><br />Dia menambahkan kehadiran VDR di tiap kabin pesawat tempur ini mampu melakukan perekaman audio maupun video selama penerbangan. Alat ini juga dilengkapi Hardisk Solid State SATA 64 GB yang dapat merekam kegiatan penerbangan selama 11 jam.<br /><br />“Dengan alat ini efektifitas dan efisiensi perekaman proses penerbangan pesawat tempur F-5 E/F bisa lebih optimal,” katanya. </p><p style="text-align: justify;"><strong>HARI TRI WASONO</strong></p>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-57800631588656809812009-06-24T00:46:00.000+08:002009-06-24T11:22:12.093+08:00Pangkoopsau II: Prajurit AU Jangan Takut Terbang<div style="text-align: justify;" class="news-post"><div class="post-meta">Rabu, 24 Juni 2009 00:46 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 126 kali</div><div class="post-content" style="margin-top: 20px;"><div class="thumb_news" style="width: 254px;"><img style="width: 150px; height: 100px;" src="http://img.antara.co.id/stockphotos/peristiwa/tni-au090407-5.jpg" alt="Pangkoopsau II: Prajurit AU Jangan Takut Terbang" title="Pangkoopsau II: Prajurit AU Jangan Takut Terbang" /><span class="caption"><br />(Foto ANTARA)</span></div>Makassar (<a href="http://www.antaranews.com/view/?i=1245779195&c=NAS&s=POL">ANTARA News</a>) - Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti meminta prajurit jajaran Koopsau II untuk tidak takut melaksanakan tugas-tugas penerbangan.<br /><br />Menyikapi beberapa musibah kecelakaan yang menimpa pesawat-pesawat TNI AU belakangan ini, Yushan Sayuti menyatakan semua itu merupakan bagian dari takdir Yang Maha Kuasa.<br /><br />Kepada wartawan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6), Pangkoopsau II menegaskan, semua awak pesawat sangat tidak mengharapkan pesawat yang diawakinya mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penerbangan para awak pesawat selalu melakukan persiapan-persiapan yang optimal sesuai prosedur.<br /><br />Pangkoopsau II berada di Kendari, dalam rangka memimpin serah terima jabatan Komandan Lanud Wolter Monginsidi, dari Letkol Pnb I Gusti Ngurah Agung Ariateja kepada Letkol Pnb Arifien Sjahrir, kata Kepala Penerangan Koopsau II, Mayor Sonaji Wibowo.<br /><br />"Beberapa kecelakaan pesawat yang dialami TNI AU belakangan ini saya pikir sudah menjadi takdir, tetapi yang jelas kita semua sangat tidak mengharapkan terjadinya kecelakaan pesawat, sebagai langkah antisipasinya sebelum terbang pasti dilakukan persiapan-persiapan sesuai prosedur yang optimal," kata Pangkoopsau II.<br /><br />Dia menambahkan, hasil penyelidikan tim PPKPU belum selesai, saat ini tim masih terus bekerja. Pangkoopsau II berjanji kalau sudah ada kesimpulan, hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat.<br /><br />"Nanti ketika sudah selesai penyelidikannya, dimanapun kejadian itu akan kita sampaikan kepada masyarakat," jelas Pangkoopsau II.<br /><br /> Pangkoopsau II menampik kalau usia pesawat TNI AU menjadi biang keladi beberapa kecelakaan pesawat-pesawat TNI AU.<br /><br />Orang nomor satu di Koopsau II ini menjelaskan, kalau semua pesawat Koopsau II selalu mengalami pra kondisi, yaitu pengecekan dan penggantian setiap suku cadang apabila memang usianya sudah habis, baik oleh jam terbang maupun on condition.<br /><br />"Semua itu selalu dilakukan, tidak mungkin pesawat terbang tanpa dikatakan siap operasional, pesawat itu terbang, tentunya harus siap operasional," ujarnya.<br /><br /> Pangkoopsau II juga menolak kalau keterbatasan anggaran berpengaruh tingkat accident pesawat.<br /><br />Menurutnya, selama ini anggaran untuk pemeliharaan pesawat tidak ada masalah yang berarti. "Seperti yang disampaikan Presiden, anggaran untuk perawatan pesawat tidak dikurangi," tegas Pangkoopsau II.<br /><br /> Mengantisipasi ke depan, pihak TNI AU saat ini telah melakukan beberapa langkah yang signifikan.<br /><br />Untuk meningkatkan profisiensi, jam terbang awak pesawat, akan dikembalikan kepada standar semula yaitu lima belas jam terbang. Dengan demikian kemampuan awak pesawat akan tetap dapat dipertahankan, ujarnya.(*)</div></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-26737834376604592982009-06-23T14:54:00.001+08:002009-08-04T11:32:11.153+08:00Teknisi Iswahjudi "Hidupkan" Pesawat Tempur Inggris<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel">sumber: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/23/brk,20090623-183321,id.html"><span style="font-weight: bold;">Tempointeraktif.com</span></a><br /></p><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel">Selasa, 23 Juni 2009 | 14:54 WIB</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>Magetan</strong></span>: Skadron Teknik Lanud Iswahudi Magetan berhasil menghidupkan dan menerbangkan pesawat Hawk MK-53. Pesawat buatan Inggris yang dibeli pada tahun 1978 tersebut sudah lama menganggur karena mengalami kerusakan mesin.<br /><br />Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Sutrisno mengatakan upaya menerbangkan kembali pesawat Hawk MK-53 ini merupakan keberhasilan tersendiri bagi Skadron Teknik 042 Iswahudi. Selain sudah lama tidak digunakan, kerusakan mesin pesawat tersebut sangat parah.<br /><br />"Para <span style="font-style: italic;">Ground Crew</span> (teknisi) kita bekerja keras untuk menghidupkannya. Setiap uji coba mesin mengandung tingkat kegagalan tinggi," kata Sutrisno, Selasa (23/6).<br /><br />Dia mencontohkan, salah satu uji coba yang paling rumit untuk menghidupkan kembali burung besi ini adalah pada tahapan <span style="font-style: italic;">ground running full performance test</span>. Para teknisi dituntut teliti dan sabar dalam memperhitungkan kelembaban serta arah dan kecepatan angin agar sesuai dengan karakteristik mesin. Jika uji coba tersebut gagal dilakukan, pesawat tersebut terancam tidak akan bisa dipergunakan kembali.<br /><br />"Kami mencobanya pada pukul 03.00 - 06.00 WIB kemarin untuk memenuhi kondisi itu. Alhamdulillah berhasil," kata Sutrisno.<br /><br />Kesulitan lain yang dihadapi personil Skatek 042 yang dipimpin Mayor Tek Eko Fibriyanto ini adalah pengepasan ring mesin pesawat. Sebab pemasangan satu mesin saja diperlukan waktu hingga dua pekan.<br /><br />Dengan beroperasinya pesawat Hawk MK-53 ini, jumlah pesawat tempur yang dimiliki Lanud Iswahjudi menjadi bertambah. Mereka adalah pesawat F-16/Fighting Falcon yang dimiliki Skadron Udara 3, pesawat -5/Tiger yang dimiliki Skadron Udara 14, dan pesawat Hawk MK-53 milik Skadron Udara 15. Menurut Sutrisno, pesawat Hawk MK-53 ini masuk ke Indonesia pada tanggal 29 September 1980. Masa pakai pesawat tersebut akan habis pada tahun 2011 mendatang. </p><p style="text-align: justify;"><strong>HARI TRI WASONO</strong></p>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-90747829193996527962009-06-23T13:43:00.002+08:002009-08-04T12:47:36.867+08:00Suku Cadang Pesawat Tempur Jelek Ditolak<div style="text-align: justify;">sumber: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/23/brk,20090623-183302,id.html"><span style="font-weight: bold;">Tempointeraktif.com</span></a><br /><span style="font-weight: bold;"> </span></div><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel">Selasa, 23 Juni 2009 | 13:43 WIB</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color: rgb(102, 102, 102);"><strong>Magetan:</strong></span> Komandan Lapangan Udara (Lanud) Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra meminta personilnya untuk berani menolak suku cadang pesawat yang tidak layak. Hal ini untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat pemasangan onderdil pesawat di luar standar.<br /><br />"Demi keselamatan terbang, anak buah harus berani menolak jika disuruh memasang suku cadang pesawat yang tidak sesuai standar," kata Bambang, Selasa (23/6).<br /><br />Menurut Bambang, tragedi kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akhir-akhir ini mendapat perhatian serius dari Asisten Operasi Kasau Marsekal Muda TNI Panji Utama. Terlebih lagi beberapa musibah tersebut disebabkan oleh ketidaklayakan onderdil pesawat yang tetap dipaksakan untuk terbang.<br /><br />"Mabes AU terus berupaya meningkatkan fasilitas pendukung penerbangan di Skadron Udara. Jangan berkecil hati dengan anggaran yang minim," kata Bambang.<br /><br />Saat ini, Skadron Terbang Lanud Iswahjudi tengah berusaha meningkatkan kegiatan latihan terbang meski hanya memiliki satu pesawat latih. Kondisi ini secara langsung berdampak pada minimnya pencapaian am terbang di tengah minimnya anggaran yang diterima. Namun demikian, Mabes TNI AU akan memberikan dukungan anggaran perorangan berupa peningkatan tunjangan, asuransi, pemenuhan kebutuhan operasional, dan fasilitas keselamatan. </p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">HARI TRI WASONO</p>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-36615903020461971172009-06-23T13:43:00.000+08:002009-08-04T11:33:55.356+08:00Suku Cadang Pesawat Tempur Jelek Ditolak<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel"><span style="font-weight: bold;">sumber: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/23/brk,20090623-183302,id.html">Tempointeraktif.com</a><br /></span></p><p style="text-align: justify;" class="jam_artikel"><span style="font-weight: bold;"></span>Selasa, 23 Juni 2009 | 13:43 WIB</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <span style="color:#666666;"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color:#666666;"><strong>Magetan:</strong></span> Komandan Lapangan Udara (Lanud) Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra meminta personilnya untuk berani menolak suku cadang pesawat yang tidak layak. Hal ini untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat pemasangan onderdil pesawat di luar standar.<br /><br />"Demi keselamatan terbang, anak buah harus berani menolak jika disuruh memasang suku cadang pesawat yang tidak sesuai standar," kata Bambang, Selasa (23/6).<br /><br />Menurut Bambang, tragedi kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akhir-akhir ini mendapat perhatian serius dari Asisten Operasi Kasau Marsekal Muda TNI Panji Utama. Terlebih lagi beberapa musibah tersebut disebabkan oleh ketidaklayakan onderdil pesawat yang tetap dipaksakan untuk terbang.<br /><br />"Mabes AU terus berupaya meningkatkan fasilitas pendukung penerbangan di Skadron Udara. Jangan berkecil hati dengan anggaran yang minim," kata Bambang.<br /><br />Saat ini, Skadron Terbang Lanud Iswahjudi tengah berusaha meningkatkan kegiatan latihan terbang meski hanya memiliki satu pesawat latih. Kondisi ini secara langsung berdampak pada minimnya pencapaian jam terbang di tengah minimnya anggaran yang diterima. Namun demikian, Mabes TNI AU akan memberikan dukungan anggaran perorangan berupa peningkatan tunjangan, asuransi, pemenuhan kebutuhan operasional, dan fasilitas keselamatan. </p><p style="text-align: justify;">HARI TRI WASONO</p>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-62554263109201557782009-06-15T15:38:00.000+08:002009-06-16T08:47:34.832+08:00Kecelakaan Helikopter TNI AU Panglima: Sanksi untuk KSAU Tunggu Evaluasi<span class="date">Senin, 15/06/2009 15:38 WIB</span><br /> <span class="subjudul"></span><br /> <span class="reporter"> <strong>Anwar Khumaini</strong> - detikNews<br /> </span> <div class="illustrasi"> <img style="width: 150px; height: 150px;" src="http://www.detiknews.com/images/content/2009/06/15/10/Heli-Puma1-%28tni-au.mil.id%29-dalam.jpg" vspace="0" border="0" hspace="0" /><br /><br /> <strong> </strong> </div> <!--<p>--> <div style="text-align: justify;"><strong>Jakarta</strong> - Seringnya terjadi Kecelakaan pesawat milik TNI AU tidak serta membuat KSAU Marsekal TNI Subandrio langsung diberikan sanksi. Sanksi masih menunggu evaluasi menyeluruh.<br /><br />"Kejadian di TNI tentunya saya yang akan bertanggung jawab, juga di TNI AU terkait dengan masalah pembinaan tentu penanggung jawab tertinggi adalah KSAU. Itu (sanksi) akan menunggu hasil evaluasi menyeluruh," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.<br /><br />Hal itu disampaikan Djoko usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden SBY di Kantor Presiden Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2009).<br /><br />Menurut Djoko, pengawasan dan pemeriksaan setiap tahun dilakukan internal TNI AU, Mabes TNI dan Dephan. Koordinator pengawasan berada di tangan Itjen Dephan.<br /><br />"Jadi nanti gabungan supaya bisa benar-benar objektif menemukan hal-hal yang bisa kita cari. Itu yang bisa dijadikan pangkal tolak untuk mencari solusi," kata dia.<br /><br />Djoko mengungkap, anggaran pemeliharaan dialokasikan kepada kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada. Sedangkan untuk pemeliharaan bisa dilakukan di luar TNI AU dan ada tim komisi yang bertugas memeriksa pengadaan suku cadang.<br /><br />Djoko menegaskan, pengeluaraan anggaran di tingkat TNI AU, tim Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sampai saat ini dilakukan dengan tertib.<br /><br />"Manajemen pemeliharaan juga akan dievaluasi secara menyeluruh apakah terjadi penyimpangan. Sejauh ini tidak ada penemuan penyimpangan di dalam wasrik maupun dalam uji fungsi," tandasnya.<b>(nik/nwk)</b> <br /></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-40099622233327638532009-06-15T13:49:00.000+08:002009-06-16T09:03:35.971+08:00SBY Perintahkan Menhan & Panglima TNI Evaluasi Alutsista<span class="date">Senin, 15/06/2009 13:49 WIB</span><br /> <span class="reporter"> <strong>Anwar Khumaini</strong> - detikNews</span><br /><span class="reporter"> </span> <div style="text-align: justify;" class="illustrasi"> <img style="width: 151px; height: 107px;" src="http://www.detiknews.com/images/content/2009/06/15/10/helipuma.jpg" vspace="0" border="0" hspace="0" /><br /> <strong> </strong> </div><div> </div><div style="text-align: justify;"> <!--<p>--> <strong>Jakarta</strong> - Presiden SBY meminta Menhan Juwono Sudarsono dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan konsolidasi total terhadap semua alutsista di lingkungan TNI.<br /><br />"Ini dirasakan perlu agar terjamin dan terdukung manajemen dan teknis termasuk aspek anggaran audit, anggaran mengenai alutsista TNI. Terutama karena kejadian di TNI AU," ujar Manhan Juwono Sudarsono usai rapat terbatas dengan SBY di Istana Presiden Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2009).<br /><br />Juwono mengaku telah membuat tim untuk mengaudit anggaran Dephan, Mabes TNI dan Mabes di seluruh angkatan dengan menyertakan Dirjen Dephan dan Dirjen Mabes serta Dirjen angkatan.<br /><br />"Yang akan kita capai adalah zero tolerance. Segera akan ditandatangani dalam waktu dekat," imbuh Juwono.<br /><br />Dia menambahkan, prioritas anggaran di bidang alutsista lebih mengutamakan keselamatan operasi penerbangan. Oleh sebab itu menurutnya, setiap alutsista yang dipakai jumlahnya akan dioperasikan secara terbatas. Dukungan pemeliharaan lebih diutamakan untuk keselamatan penerbangan baik pesawat maupun helikopter.<br /><br />"Dari segi itu, dalam keterbatasan kita tetap mengamankan aspek anggaran perawatan dan pemeliharaan untuk menjaga agar kelayakan terbang setiap alutsista dapat terjamin secara teknis," katanya.<br /><br />Saat ditanya sampai kapan tenggat waktu yang diberikan SBY untuk menyelesaikan masalah ini, Juwono menjawab mulai Senin ini sudah dimulai.<br /><br />"Khusus tim audit Dephan, Mabes dan Angkatan akan saya tandatangani hari ini. Tenggat waktu kerja mulai hari ini hingga akhir Juli," tandasnya.<b>(nik/iy)</b></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-81601213070462769722009-06-15T11:51:00.003+08:002009-06-16T09:00:29.175+08:00Komisi I DPR Desak TNI Terbuka Audit Alutsista<div style="text-align: justify;"><span class="date">Senin, 15/06/2009 11:51 WIB</span><br /><span class="reporter"> <strong>Reza Yunanto</strong> - detikNews</span><br /><span class="reporter"> </span> </div><div style="text-align: justify;" class="illustrasi"> <img style="width: 150px; height: 136px;" src="http://www.detiknews.com/images/content/2009/06/15/10/alutsista.jpg" vspace="0" border="0" hspace="0" /><br /><div style="text-align: justify;"> <strong> <span style="font-size:78%;">TNI</span></strong></div></div><br /><div style="text-align: justify;"> <!--<p>--> <strong>Jakarta</strong> - Jatuhnya pesawat TNI secara beruntun dalam waktu berdekatan dinilai tidak wajar. TNI diminta terbuka untuk dilakukan audit terhadap alat utama sistem senjata (alutsista).<br /><br />"Kami berharap agar terbuka dilakukan audit terhadap alutsista kita. Karena, kita tidak tahu apa penyebab jatuhnya pesawat itu. Dengan audit saya kira itu langkah yang tepat untuk mengetahui apa masalahnya," ujar Wakil Ketua Komisi I Yusron Ihza Mahendra di Gedung DPR, Jakarta, Senin(15/6/2009).<br /><br />Yusron juga mengatakan Komisi I DPR akan melakukan rapat internal guna membentuk tim yang secara khusus akan mengkaji persoalan alutsista TNI.<br /><br />Selain melakukan pengkajian alutsista, lanjut Yusron, Komisi I DPR juga mendesak Departemen Pertahanan segera menyelesaikan blueprint pertahanan.<br /><br />"Kami sudah mendesak blueprint ini diselesaikan sejak setahun lalu," ujar politisi PBB ini.<br /><br />Yusron menuturkan bahwa jatuhnya pesawat TNI secara beruntun ini menjadi perhatian serius Komisi I DPR. Karena itu Komisi I juga akan memanggil Panglima TNI dan Menhan secepatnya untuk dimintai penjelasannya.<br /><br />"Mungkin bisa lebih cepat dari agenda semestinya kita rapat dengan mereka, tapi tanggalnya belum pasti," kata dia.<b>(Rez/aan)</b> <br /></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-50800366074929084612009-06-15T11:47:00.000+08:002009-06-16T08:56:05.322+08:00Banyak Pesawat & Heli Jatuh, TNI Lebih Selektif Operasi Penerbangan<div style="text-align: justify;"><span class="date">Senin, 15/06/2009 11:47 WIB</span><br /><span class="reporter"> <strong>Anwar Khumaini</strong> - detikNews</span><br /><span class="reporter"> </span> </div><div style="text-align: justify;" class="illustrasi"> <img style="width: 150px; height: 150px;" src="http://www.detiknews.com/images/content/2009/06/15/10/heliPumaDLM.jpg" vspace="0" border="0" hspace="0" /><br /> <strong> <span style="font-size:78%;">Heli Puma TNI (dok detikcom)<br /><br /></span></strong> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <!--<p>--> <strong>Jakarta</strong> - Dalam 2 bulan terakhir sudah ada 4 helikopter dan pesawat terbang milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh. TNI pun akan lebih selektif melakukan operasi penerbangan.<br /><br />"Maksudnya begini kita selektif terhadap operasi penerbangan. Jadi bukan dihentikan," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso sebelum mengikuti rapat terbatas tentang Hankam di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2009).<br /><br />Pernyataan Djoko tersebut menanggapi imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar TNI membatasi terbang pesawat dan helikopternya.<br /><br />"Misalkan saat ulang tahun TNI kita tidak melakukan fly pass. Pengangkutan alat-alat logistik KPU, jika cuaca tidak mendukung ya tidak kita lakukan. Jadi kita lebih selektif," imbuhnya.<br /><br />Sebenarnya, imbuh dia, TNI telah melakukan peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) seperti penambahan alutsista. "Yang signifikan seperti penambahan pesawat Sukhoi, 4 corvet dan lain-lain," jelas Djoko yang kali ini akan melapor ke presiden terkait jatuhnya helikopter Puma di Bogor itu.<b>(nwk/iy)</b></div>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227422380596414807.post-64977647124205240922009-06-14T15:08:00.001+08:002009-06-14T15:08:00.263+08:00Helikopter Jenis Puma Jatuh di Bogor<div style="text-align: justify;" id="UtamaTitle"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" id="UtamaLead"><span style="font-style: italic;">Pesawat helikopter jenis Puma dikabarkan jatuh di kawasan Bogor, Jawa Barat.</span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" id="UtamaTgl">Jum'at, 12 Juni 2009, 15:08 WIB</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" id="text_closed"> Ismoko Widjaya</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" id="blokDetailText"> <table style="text-align: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" border="0" cellpadding="4" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td align="center"> <table width="300" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td align="center"> <img id="att_fotoimg" src="http://media.vivanews.com/thumbs/67013_petugas_mengevakuasi_helikopter_hughes_c300_hl_4098_thumb_300_225.jpg" class="border-1" vspace="0" width="300" align="left" height="225" hspace="0" /> </td> </tr> <tr> <td style="font-weight: normal; font-size: 10px;" id="att_fotocaption" align="left"> (ANTARA/R. Rekotomo) </td> </tr> </tbody></table> </td> </tr> </tbody></table><p><strong>VIVAnews </strong>- Pesawat helikopter jenis Puma dikabarkan jatuh di kawasan Bogor, Jawa Barat. Belum ada keterangan resmi apakah helikopter itu milik TNI atau bukan.<br /><br />Informasi yang didapat <strong>VIVAnews</strong>, helikopter jenis Puma itu dikabarkan jatuh di sekitar Lapangan Udara Atang Senjata, Bogor, Jumat, 12 Juni 2009.<br /><br />Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak TNI Angkatan Udara. Insiden pesawat jatuh terakhir milik TNI Angkatan Darat. Helikopter jenis Bolkow menabrak tebing dan jatuh di kawasan Cianjur Selatan, Jawa Barat.<br /><br />Akibat kecelakaan itu tiga orang tewas. Tiga korban tewas merupakan anggota Komando Pasukan Khusus yang sedang bertugas di kawasan itu. <strong><br /></strong></p> <p><strong>Laporan: Ayatullah Khumaeni l Bogor</strong></p> <p><strong></strong><br /><strong>ismoko.widjaya@vivanews.com</strong></p> <span id="text_closed"> • VIVAnews </span> </div><div style="text-align: justify;"> <!-- <div id="paging_numb" style="float:right"> <ul> <li><a href="#">1</a></li> <li><a href="#">2</a></li> <li><a href="#">3</a></li> <li><a href="#">next</a></li> </ul> </div> --> <br /><div id="related" style="padding-top: 20px;"> <div id="related_selip"> <div id="title"><span style="font-size:78%;">BERITA TERKAIT</span></div> <ul><li><span style="font-size:78%;"><a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/65372-juwono__bedakan_audit_aulitsista">Juwono: Bedakan Audit Alutsista</a></span></li><li><span style="font-size:78%;"><a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/65362-menhan__usia_alutsista_bukan_penyebab_utama">Menhan: Usia Alutsista Bukan Penyebab Utama</a></span></li><li><span style="font-size:78%;"><a href="http://dunia.vivanews.com/news/read/65005-helikopter_brazil_jemput_16_korban_air_france">Helikopter Brazil Jemput 16 Korban Air France</a></span></li><li><span style="font-size:78%;"><a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/64931-prioritaskan_pemeliharaan__bukan_pengadaan">Prioritaskan Pemeliharaan, Bukan Pengadaan</a></span></li><li><span style="font-size:78%;"><a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/64908-anak_ricky_samuel_histeris_saat_pemakaman">Anak Ricky Samuel Histeris Saat Pemakaman</a></span></li></ul> </div> <div id="related_selip"> <div id="title"><span style="font-size:78%;">web tools</span></div> <div style="float: left; margin-left: 10px;"> <span style="font-size:78%;"><a href="javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'13px')"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/icon_a1.gif" alt="smaller" border="0" /></a> <a href="javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'16px')"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/icon_a2.gif" alt="normal" border="0" /></a> <a href="javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'19px')"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/icon_a3.gif" alt="bigger" border="0" /></a></span> </div> <div style="float: left; margin-left: 10px;"> <span style="font-size:78%;"><a href="http://www.myspace.com/Modules/PostTo/Pages/?u=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_myspace.gif" border="0" /></a> <a href="http://www.facebook.com/share.php?u=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_fb.gif" border="0" /></a> <a href="http://digg.com/submit?phase=2&url=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_digg.gif" width="19" border="0" height="19" /></a> <a href="http://del.icio.us/post?url=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_delicious.gif" width="19" border="0" height="19" /></a> <a href="http://reddit.com/submit?url=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_reddit.gif" width="19" border="0" height="19" /></a> <a href="http://www.stumbleupon.com/submit?url=http://nasional.vivanews.com/news/read/66057-helikopter_jenis_puma_jatuh_di_bogor" target="_blank"><img src="http://appaux.vivanews.com/images/ico_stubble.gif" width="19" border="0" height="19" /></a></span> </div> </div> </div> <span style="font-size:78%;"><strong></strong></span></div><span style="font-size:78%;"> </span>Bintang Gerlijahttp://www.blogger.com/profile/07137579986620729872noreply@blogger.com0