Jumat, 03 Agustus 2007

TNI AU dan RSAF Gelar Latihan Udara Bersama

TNI Angkatan Udara menggelar latihan udara bersama dengan Republic of Singapura Air Force (RSAF) dengan sandi Camar Indopura V/07 yang digelar di Lanud Ranai Kepulauan Natuna selama tiga hari dari tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 2007.

Tujuan latihan adalah untuk meningkatkan profesionalisme personel dan mempererat hubungan bilateral kedua negara khususnya kedua Angkatan Udara melalui latihan Maritim Surveillance. Sedangkan sasaran latihan adalah untuk meningkatkan kemampuan personal awak pesawat boeing 737 khususnya dalam taktik dan tehnik Air surveillance dalam melaksanakan tugas Operasi militer selain Perang (OPSM).

Dalam pelaksanaan air surveillance dikembangkan pula tehnik Search and Locate, Air contact Procedure and Target Info serta Tactical Communication and Inflight Report antara pesawat Boeing 737 TNI AU dengan F-50 Maritim Patrol Aircraft (MPA) milik RSAF.

Bentuk latihan lain adalah joint air surveillance antara Boeing 737 tNI AU dengan Fokker-50 RSAF dalam Operasi Militer Selain Perang dan macam latihan berupa air reporting procedure and post flight report serta metode latihan berupa briefing, radio contact procedure, cross cover dan identification process, identifikasi kapal.

Dalam pelaksanaan proses latihan Pesawat Boeing 737 Maritim Patrol Aircraft (MPA) TNI AU dari Skadron Udara 5 Lanud Hasanudin Makassar yang dipimpin oleh Komandan Skadron Letkol Pnb Mujianto berhasil mendeteksi dua kapal perang asing yang melintas di perairan kepulauan Natuna pada koordinat 02.38.21N dan 107.26.00E dengan heading 050 derajat.

Kedua kapal perang tersebut dengan jenis Fregat dan Logistik dengan nomor lambung dan bendera yang kurang jelas tersebut membawa sebuah helikopter yang sekaligus melakukan manuver di atas kapal yaitu terbang dari satu kapal ke kapal lainnya.

Menurut Direktur Latihan (Dirlat) Kolonel Pnb. IB. Putu Dunia hasil identifikasi kapal perang tersebut langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait khususnya TNI Angkatan Laut dan Mabesa TNI AU, ternyata kapal perang tersebut milik sebuah negara adi kuasa yang akan berlayar ke Jakarta, namun headingnya berlawanan dengan arah tujuan. Selain itu dapat diidentifikasi pula kapal-kapal lainnya yang berlayar sekitar perairan Natuna seperti kapal tanker, kontainer, kapal barang, kapal nelayan bahkan tug boat.